Saturday, July 14, 2012

Pentingnya Sistem Temu kembali Informasi (IRS)


Banyak pakar yang mengungkapkan defenisi kebutuhan informasi. Salah satunya Krikelas dalam kutipan Ishak (2006: 91), ia mendefenisikan kebutuhan informasi sebagai berikut: “...when the current state of possessed knowledge is less than needed”. Dari pengungkapan Krikelas dapat diartikan bahwa kebutuhan informasi timbul ketika pengetahuan yang dimiliki seseorang kurang dari yang dibutuhkan, sehingga mendorong seseorang untuk mencari informasi.

Memahami kebutuhan pemakai sebenarnya tidak terlalu sulit. Melakukan pendekatan dengan pemakai (user   approach)  adalah  langkah awal untuk  dapat memahami kebutuhan informasi pemakai (information need). “Pendekatan ini dilakukan terutama untuk memahami karakteristik umum pemakai, mengetahui ruang lingkup atau konteks informasi yang dibutuhkan, mengidentifikasi subjek, dan menyeleksi sumber-sumber database yang akan digunakan dalam penelusuran” (Hasugian, 2006: 6).
Namun Moores dalam Ishak (2006: 92) menyatakan agak sulit menentukan hal ini karena kebutuhan informasi pemakai selalu berubah dan berkembang, “They have customer’s need that are changing all the time. Understanding how these   needs are changing is obviously an essential element when designing future service”. Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa kebutuhan informasi pemakai selalu berubah dan berkembang setiap waktu. Memahami bagaimana kebutuhan itu berubah merupakan unsur penting dalam perencanaan layanan informasi dimasa mendatang. Oleh sebab itu selalu mengikuti perkembangan informasi adalah penting sebagai jalan mempermudah mengidentifikasi kebutuhan pemakai, yang salah satunya dalam perpustakaan. Temu kembali informasi merupakan suatu usaha untuk menemukan kembali informasi yang terdapat di perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Untuk menunjang kegiatan penelusuran informasi bahan pustaka, perpustakaan memerlukan alat bantu baik secara manual maupun menggunakan komputer yang disebut dengan katalog. Tanpa adanya alat telusur lokasi bahan pustaka, pengguna tidak mungkin menemukan kembali suatu bahan pustaka yang diinginkannya diantara sekian banyaknya koleksi perpustakaan.

Kebutuhan para pemakai perpustakaan pada dasarnya cenderung lebih menginginkan informasi cepat dan tepat dalam mendapatkan informasi, mudah dalam mengakses, praktis dan efisien serta tidak memerlukan waktu yang lama dalam mendapatkan informasi. Sekarang terjadi perubahan perilaku pemakai perpustakaan yang mencari informasi dari manual bergeser komputer dan melalui internet.

Perpustakaan merupakan organisasi berupa lembaga atau unit kerja yang bertugas menghimpun bahan pustaka, mengolah dan merawat pustaka dan menyediakan koleksi pustaka untuk dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan.

by. fachrurrozi 
08.01.53.0229

Evaluating Search Engines